Text
Pacar Merah Indonesia - Buku Satu
"1930. Bangkok dikepung. Pacar Merah mesti angkat kaki jika tak ingin bernasib sama seperti para pelarian politik asal Indonesia yang satu per satu diciduk oleh polisi Bangkok dan agen rahasia pemerintah kolonial Belanda. Dibantu Nona Ninon kesayangannya dan rekan-rekan seperjuangannya, Pacar Merah melarikan diri dengan segala tipu muslihatnya sambil terus terlibat dalam gerakan buruh. Ia melintasi Malaka hingga terjebak pemberontakan di Kamboja dan peperangan di Shanghai, sambil terus berharap suatu hari bisa kembali ke tanah airnya.
Pacar Merah—atau Vichitra bila di Bangkok dan Tan Min Kha bila di China—tak lain adalah Tan Malaka, tokoh penting lahirnya bangsa Indonesia. Selain Pacar Merah, kisah petualangan penuh intrik ini juga melibatkan Paul Musotte atau Muso, Ivan Alminsky atau Alimin, Darsnoff atau Darsono, dan Semounoff atau Semaun—yang saat itu dibuang atau kabur dari pemerintah kolonial Hindia Belanda.
Kisah pelarian Tan Malaka pada masa 1930–1932 menjadi inspirasi Matu Mona—nama pena Hasbullah Parindurie—menulis novel ini. Meramu fakta, desas-desus, dan imajinasi, Matu Mona menulis Pacar Merah Indonesia pertama kali sebagai cerita bersambung di harian Pewarta Deli pada 1934. Disambut hangat, karyanya dibukukan pada pertengahan 1938, disertai kelanjutannya yang terbit pada akhir 1938, tak lama setelah Matu Mona bertemu secara rahasia dengan Tan Malaka di Sumatra Barat.
9786239824983 | 813 MAT p | My Library (lantai 2) | Available |
No other version available