It was an icy morning in January 1945 when the patrol came for seventeen-year-old Leo Auberg to deport him to a camp in the Soviet Union. Leo would spend the next five years in a coke processing plant, shoveling coal, lugging bricks, mixing mortar, and battling the relentless calculus of hunger that governed the labor colony: one shovel load of coal is worth one gram of bread. In her new nov…
Orhan Pamuk’s first book since winning the Nobel Prize in 2006, Other Colours is a dazzling collection of essays on his life, his city, his work, and the example of other writers. Over the last three decades, Pamuk has written, in addition to his seven novels, scores of pieces—personal, critical, and meditative—the finest of which he has brilliantly woven together here. He opens a window …
Archie is fourteen years old and a geek to his core. In the world of role-playing games, he's a Level 5 Mage, capable of summoning the Undead. In this world, things are rather different. With no rule book to navigate Life's Big Challenges - warring parents, a crass step-father, orc-like school bullies and rubbish hair - he's teetering on the brink...Then a Beautiful Girl appears in his Geeky wo…
Born mute, speaking only in sign, Edgar Sawtelle leads an idyllic life with his parents on their farm in remote northern Wisconsin. For generations, the Sawtelles have raised and trained a fictional breed of dog whose thoughtful companionship is epitomized by Almondine, Edgar's lifelong friend and ally. But with the unexpected return of Claude, Edgar's paternal uncle, turmoil consumes the Sawte…
Tujuh belas kisah dalam buku ini membawakan cerita-cerita dari ruang dapur sampai wilayah konflik. Dari urusan tepung terigu sampai misi kemanusiaan di Ramallah. Hampir semua tokoh utama adalah perempuan dari beragam usia, ras, budaya, dan agama. Mereka bergelut dengan pencarian jati diri, ketimpangan gender, cinta segitiga, hingga masalah-masalah sosial-politis yang kerap menjadikan perempuan …
Banyak manusia yang keliru memaknai hidupnya, tapi lebih banyak lagi yang menjalaninya tanpa makna. Italia. Inilah negara keempat yang dikunjunginya. Awalnya, tugas liputan kehidupan kaum Muslim di beberapa negara di Eropa ini diterimanya untuk rehat sejenak dari kenyataan pahit yang sulit dihadapinya. Namun, di depan Fontana di Trevi pun. Diva masih berusaha mengumpulkan kembali serpihan h…
Sian Bishop meninggalkan hiruk-pikuk kota dan melemparkan diri ke dalam kehidupan barunya di pedesaan . Bersama anak lelakinya yang masih kecil, taman seindah-kartu-pos-nya, bisnis kecilnya yang semakin berkembang, dia bahagia dan sangat sibuk. Dia tidak*sekali lagi, tidak*sedang mencari cinta. Pada suatu sore yang indah di musim panas, Gus Berresford datang. Sebagai mantan petualang, pen…
Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh.Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adikkalian, tetangga kalian. Aku punya dua kucing,lamanya si Putih dan si Hitam. Mama dan papakumenyenangkan. Guru-guru di sekolahku seru.Teman-temanku baik dan kompak.Aku sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satuhal. Sesuatu yang kusimpan sendiri sejak kecil.Sesuatu yang menakjubkan.Namaku Raib. Dan aku bisa…
Hai Nak, Aku tahu, aku telah menyebutkan ini berulang kali, mengingatkanmu lagi dan lagi, tapi akan kukatakan kembali di sini: Jagalah selalu gembira di hatimu, Nak. Selalu. Love, Mak